WANITA DAN KEHIDUPAN BARUNYA
Seorang wanita yang Hobby dengan Karya Sastra. Dia ingin menjadi seorang best seller. Namun dia malu memperlihatkan tulisan ataupun karyanya kepada public. Wanita ini bisa di bilang wanita yang pemalu dan cukup tertutup kepada siapapun. Semenjak 8 tahun di tinggal oleh orangtuanya karena kesibukan kerja di kota perantauan. Walaupun 1 tahun sekali mereka datang dengan 2-3 hari menginap belum menutupi rasa rindu wanita ini. Wanita ini tinggal bersama neneknya dan jarang mendapat kasih sayang langsung dari orangtuanya. Dia hanya tahu mereka kerja dan memberi uang untuk pendidikannya.
Wanita ini
menjalani hidupnya dengan kerja keras, dan mandiri, saat dia tinggal bersama
orantuanya dulu dia termasuk anak yang manja. Namun keadaan ekonomi yang
membawanya harus tinggal bersama neneknya di desa. Dulu sekolahnya hanya
sampingan dengan kontrakannya tapi setelah dia pindah ke desa itu, 3 kilometer
perjalanan yang harus di tempuh dengan berjalan kaki untuk sampai di
sekolahnya, Tapi tak mengurungkan niatnya untuk giat belajar sehingga dia
selalu mendapat peringkat 1 dan 2 di sekolahnya. Hanya dia selalu berpikir Apa
yang harus di lakukannya ? Dia terlahir dari keluarga yang miskin. Kadang-kadang
Imanya selalu goyah akan Kuasa Tuhannya. Kadang dia juga berpikir mengapa dia yang harus menjalani
kehidupan buruk seperti ini. Dia berpikir dan terus berpikir selama 8 tahun
itu.
Akhirnya 8
tahun dengan 3 kilometer perjalanan kaki dapat dia lalui. Wanita itu lulus
dengan nilai yang memuaskan. Diapun berkeinginan untuk melanjutkan
pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, namun dia mengurungkan niatnya
melihat kondisi ekonomi keluarganya yang tak tahu kapan makan sayur dan kapan
hanya nasi saja. Kemauan untuk melanjutkan pendidikan selalu menghantuinya,
diapun memberanikan diri memberi tahu kedua orangtuanya. Dia sangat terkejut
dengan jawaban orantuanya yang juga ingin agar dia melanjutkan pendidikanya.
Wanita ini sangatlah senang.
Tiba
waktunya untuk kembali bersama orangtuanya karena dia akan melanjutkan
pendidikanya di kota perantauan. Ada rasa senang bercampur sedih karena harus
meninggalkan nenek yang menemaninya selama 8 tahun, namun demi pendidikannya
dia berjanji akan pulang dengan kekayaan dan membahagiakan neneknya. Dia juga
mengucapkan selamat tinggal kepada udara, tumbuhan, jalanan dan semua yang
menemaninya di desa itu selama beberapa tahun.
Sudah 2
hari semenjak kedatangannya ke kota perantauan itu……
Dia akan
menjalani tes di beberapa pergurun tinggi. Dia sudah menyiapkan segalanya, sayang
dia gagal. Universitas favoritnya tak menerimanya, dia sangat kecewa, putus asa
dan marah pada dirinya. Kemudian timbullah perasaan aneh dalam dirinya, Dia
merasa sangat jauh dari Tuhan, merasa telah meninggalkan Tuhan. Wanita ini
menangis dan berlutut meminta ampun karena telah jauh dari Tuhan.
1 minggu
berlalu, tak ada kerjaan ataupun pendidikan, tapi dia tahu Tuhan Besertanya.
Tak beberapa hari salah satu teman orantuanya memberi tahu bahwa masih ada PTS
yang membuka pendaftaran. Dia pun mencoba untuk mendaftar dan ternyata lulus
dengan nilai yang cukup tinggi.
Akhirnya Tuhan melihat Hidupnya.
Wanita ini tahu bahwa Tuhan bersama dia dan orangtuanya. Kehidupan baru di kota
perantauan pun di mulai, kuliah perdana membuat dia sedikit gugup. Namun 2
bulan pun berlalu, wanita ini melewati kehidupannya dengan berjalan bersama
Tuhan. Dengan sedikit kerja sampingan dan beasiswa ekonomi dia membantu
orangtuanya.
Tak terasa
memasuki bulan natal, dia sangat bersyukur atas kenikmatan hidup dari Tuhan.
Semuanya merayakan natal dan baginya ini adalah natal pertamanya di kehidupan
baru, di masa kedewasaannya karena keluarga kecilnya berkumpul dalam naungan
Natal yang Kudus.
“Terima
Kasih Tuhan Atas Keluarga Dan Hidup Ini”, itulah doa ucapan Syukurnya.
Cerita
mini ini adalah sebuah kenyataan dari seorang wanita yang sedih menjalani
hidupnya karena kondisi ekonomi orangtuanya, namun dia sadar bahwa Tuhan selalu
menyanyangi dia dan orangtuanya. Saya Marnisa Reski septi Mahasiswi PTS
Makassar. J
No comments:
Post a Comment