Friday 22 August 2014

SEPTEMBER TERSENYUM


 SEPTEMBER TERSENYUM

Mimpi itu membangunkanku dan membuat nafasku terengah-engah. Ku lihat jam dinding yang menunjukkan pukul 03.00, ”ya ampun ini masih waktu tidur” menutup mata. Ku coba lelapkan kembali tubuhku agar mimpi itu tak berjalan masuk pikiranku. Namun bola mataku terus gelisah akhirnya ku harus menunggu sang fajar memercikkan sinarnya agar dunia terbangun. Dan penantianku berakhir ku temui sang fajar dengan mata ingin tertidur namun tak ingin terpejam. Inilah aku namaku gelis biasa di panggil neng gelis, aku seorang wanita yang bulan ini akan berusia 19 tahun.
Ku awali pagiku dengan mata yang masih mengantuk, “apa arti mimpiku semalam yah ?” pikirku. tak lama aku berpikir, aku di kagetkan oleh pertengkaran ke dua saudaraku. “masih pagi-pagi sudah cekcok dasar remaja” kesalku kan aku mahasiswa.
“daripada mendengarkan mereka berdua lebih baik aku mandi.” (masuk ke kamar mandi).
Setelah berpakaian ku sisir rambutku, tiba-tiba ku rasakan kepalaku seperti memikul beban berpuluh ribu ton. Ku langkahkan kakiku pelan-pelan agar jangan sampai tubuhku terjatuh. Ku cari tempat tidurku dan ku baringkan tubuhku sambil menahan rasa sakit kepalaku.
Masih kulihat kekwatiran itu tergambar di wajah kedua orangtuaku. “aku tidak apa-apa.” ucapku sambil melihat mereka. “kita kerumah sakit yah ?” kata ayahku. Aku hanya berkata, “tidak usah, hanya sakit kepala biasa sebentar lagi juga sembuh”,tak beberapa menit kepalaku semakin sakit tapi aku tidak ingin memperlihatkan kesakitanku di depan mereka, ku tetap diam dalam tangis kesakitanku. Tubuhku mulai melemah, apa mungkin arti mimpi itu adalah aku akan ….” Tak ku teruskan kata itu karena aku takut. Tersadar bila waktuku akan habis ku berbicara dalam hati “TUHAN , bila hari ini waktuku akan berakhir ku serahkan hidup ini pada-MU, maafkan aku TUHAN.”
Sakit kepalaku terasa lagi tapi lebih sakit dari beberapa menit tadi hingga aku harus berteriak kesakitan, tubuh kecilku tak berdaya lagi. Ku lihat kedua orangtua dan adikku mengeluarkan kesedihan yang sama sekali tak ingin ku lihat. Aku berusaha untuk berkata “Maafkan neng dan terimakasih untuk semuanya. Neng mau bertemu Tuhan. Jangan menangis, Neng kan tidak menangis. Tersenyum bahagialah.” Ku hembuskan nafas ini sambil tersenyum bahagia.
                                                               ***



Namaku Marnisa Reski Septi sering di panggil ecy bisa juga reski namaku banyak banget. Aku seorang Mahasiswi semester 3 di perguruan tinggi swasta, mengambil Jurusan Teknik Informatika Komputer (ngak nyambungkan dengan hobyku sekarang). Aku tertarik menulis sejak di bangku SMK (belum lamakan ?) Aku masih pemula dan perlu banyak belajar dari senior dan tentu harus terus latihan. Doakan yang terbaik yahhh. Oke Bye.


2 comments: